WhatsApp menggratiskan biaya berlangganan. Bila sebelumnya untuk berlangganan, pelanggan akan dikenai biaya $ 1 setelah satu tahun pertama. Maka kini biaya tersebut dihilangkan. Tanda-tanda penggratisan biaya berlangganan ini sudah terjadi sejak lama. Sejak penulis memakai WhatsApp belum pernah sekalipun membayar biaya berlangganan, WhatsApp terus memperpanjang masa “sewa” chatting.
WhatsApp kini telah memiliki pengguna sebesar 990 juta. Jumlah yang sangat besar, dan menimbulkan pertanyaan. Dari mana WhatsApp mendapatkan pemasukan untuk setidaknya membayar biaya operasional? Apakah Facebook sebagai induknya, akan terus-menerus memberikan subsidi?
Tanpa iklan dan tanpa biaya berlangganan, maka strategi meraih pendapatan di dapat dari pelanggan koorperasi. WhatsApp menawarkan data pengguna mereka kepada perusahaan-perusahaan. Contoh dasarnya adalah seperti berikut. Maskapai Penerbangan A mengirim info jadwal keterlambatan jadwal terbang pesawat kepada penumpangnya yang menggunakan WhatsApp. Contoh lainnya adalah, Bank dapat memberikan pesan peringatan terhadap transaksi yang tidak beres dengan menggunakan WhatsApp.
Fitur semacam contoh di atas akan mulai diujicobakan oleh WhatsApp pada tahun ini. Kita lihat saja, akan seperti apakah “model bisnis” dari WhatsApp setelah fitur tersebut resmi dirilis.