Bolt merupakan provider internet yang sedang naik daun. Dalam 10 bulan, Bolt mendapatkan 750.000 pelanggan. Bolt tampaknya menikmati momen sebagai satu-satunya penyedia layanan 4G di Indonesia dan diam-diam telah menaikan harga kuota internet tanpa pengumuman resmi.
Pada dasarnya harga jual baru kuota Bolt “tetap sama” yakni Rp 25.000 – Rp 200.000, perbedaanya justru terletak pada jumlah kuota yang diberikan. Harga paket kuota lama tidak memberikan kuota bonus, adapun harga kuota baru terlebih memberikan jumlah kuota yang lebih besar namun kuota ini terbagi dua, yakni kuota normal dan kuota bonus.
Contohnya paket harga Rp 25.000 dahulu diberikan kuota 2GB. Pada harga paket baru Rp 25.000, kuota yang diberikan adalah 2,5GB. Terlihat besar namun kuota ini dibagi menjadi 1GB untuk kuota normal dan kuota bonus 1,5GB selama 7 hari.
Semua harga paket bonus kuota yang diberikan hanya berlaku selama 7 hari. Dan ini tampak aneh dan “tidak adil” untuk mereka yang membeli paket Rp 150.000 (total kuota 24GB) dan Rp 200.000 (total kuota 36GB). Kedua paket tersebut memberikan bonus kuota sebesar 14GB dan 21GB yang hanya berlaku selama 7 hari, sedangkan masa aktif kedua paket harga tersebut adalah 60 hari.
Adalah lebih baik bila Bolt memberikan batas waktu seperempat dari lama waktu masa aktif seperti pada paket-paket yang lain. Bila bonus kuota 14GB dan 21GB tidak dihabiskan, maka Bolt merupakan pihak yang paling diuntungkan.
Cara Bolt tidak memberikan pengumuman resmi tentu merugikan pelanggan. Terlebih beredar kabar bahwa ada kemungkinan harga baru Bolt akan kembali berubah selepas 31 Desember 2014. Hal ini diketahui dari pembicaraan Twitter akun @idhammulya dengan @BOLTCare
@BOLTCare @BOLTSUPER4G min paket bonus yang baru bikin ribet dan memperkecil quota min mending pakai paket normal aja minn 🙁
— Idham Mulya™ (@idhammulya) October 2, 2014
Simak pembicaraannya di https://storify.com/amasna/bolt-4g-data-plan-changes