Bakrie menanamkan investasinya di jejaring sosial Path sebesar $25 juta. Nilai kurang lebih setara dengan perkiraan biaya operasional Esia tahun 2014 ini menurut Presiden Direktur Bakrie Telecom Jastiro Abi.
Strategi Bakrie adalah mendapatkan pelanggan baru via Over The Top (OTT). OTT ini ternyata dengan membeli Path. Bakrie berharap pembelian Path dapat mendukung rencana mendapatkan 50% penghasilan dari layanan data di tahun 2015. Entah bagaimana cara Bakrie bisa membangkitkan Esia, mengingat walaupun 30% trafik Path berasal dari Indonesia, namun berapa % yang menggunakan jaringan Esia?
Waktu akan menjawab apakah strategi Bakrie untuk “menyelamatkan” Esia lebih baik dari strategi Smartfren yang menjual smartphone untuk menggenjot pendapatan dari layanan data CDMA.