Kebijakan Play Store yang relatif lunak memang menjadi strategi Google untuk mempercepat perkembangan Android. Sayangnya, hal ini pula yang membuat berbagai aplikasi jahat atau malware mudah wara-wiri di toko aplikasi Android tersebut.
Selain di toko resmi, berbagai aplikasi tak resmi juga banyak di-install oleh pengguna Android. Sehingga ancaman malware di Android terus berkembang pesat. Ironisnya, lebih dari setengah pemilik smartphone Android maupun tablet belum menginstal apapun untuk keamanan perangkat lunak mereka.
Dua perusahaan anti virus, Kapersky Lab dan B2B International mencatat hanya sekitar 40% pengguna smartphone dan 42% pengguna tablet Android yang menginstall antivirus di perangkat mereka. Sisanya hanya mengandalkan keamanan perangkat bawaan Android dan pengetahuan mereka.
Padahal lebih dari sekitar 47 ribu jenis malware telah beredar di dunia maya siap menyerang perangkat Android. Jumlah ini berkembang 12 ribu lebih banyak dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini terjadi karena para pelaku cybercrime melihat pesatnya pertumbuhan jumlah pengguna Android. Berbagai malware memiliki kemampuan untuk mendaftarkan korban pada sebuah layanan SMS premium, mencuri informasi-informasi penting, bahkan dapat mereset perangkat pengguna. Oleh karenya, untuk melindungi kita dari malware, segeralah install software antivirus di Androidmu.
via Softpedia
gak papalaah….
tetep aman kok…
kan opensources jd virusnya juga open sources juga kok…
heheheee…..
hehe aman atau ngganya tergantung keyakinan dan kepercayann masing2..
tapi kalau sering dioprek, baiknya sih install aja.. gratisan inih 😀